Sabtu, 16 Juli 2016

Pengalamanku Naik Adam Air



Pengalaman Pertama Aku Terbang. Pengalaman terbang saya untuk pertama kalinya adalah waktu saya masih awal kuliah di Yogyakarta. Sebelumnya saya ke Jakarta untuk sekedarrjalan-jalan di Dunia Fantasi, sebuah arena permainan yang super lengkap di Jakarta. Saat itu musim hujan sehingga acara refreshing di Dufan sedikit terganggu. 
 
Pulangnya ke Jogja saya dibelikan tiket pesawat Adam Air yang kala itu maskapai swasta tersebut masih eksis. Beruntung sekali saya bisa duduk di sebelah Jendela pesawat terbang sehingga sepanjang perjalanan kedua mataku dapat menikmati keindahan di luar dari atas ketinggian sekitar 9 kilo meter dari atas permukaan laut.

Awan berarak dan guratan wajah bumi tampak apik terlihat dari atas. Sungai dan jalan raya tampak hanya seperti sebuah garis-garis sementara bangunan seperti perumahan nyaris tak nampak jelas saking kecilnya. Udara cukup cerah sehingga penerbangan lancar tanpa goncangan-goncangan yang berarti. Saya dalam hati terkagum kagum atas ciptaan alam semesta yang luas sampai batas titik yang sanggup aku pandang.
Setelah hampir satu jam, pesawat berjenis Boeing 737-400 ini mendekati bandara Adisutjipto Yogyakarta.

Bangunan kota dan Jalan Raya sepanjang rute yang dilalui pesawat mulai tampak jelas hingga akhirnya roda-roda pesawat menyentuh landasan dengan diikuti goncangan yang agak kuat terasa menyentak. Bahagia dan rasa takut bersatu padu di dalam hatiku, dan bersyukur aku dapat mendarat dengan selamat di lapangan Udara Yogyakarta.

Namun hingga saat ini sudah tak lagi terhitung berapa sering saya naik kapal terbang terutama tujuan Semarang_Tangerang dan sebaliknya. Pasalnya saya bekerja di salah satu maskapai penerbangan yang home base nya ada di Tangerang, yaitu Bandara Sukarno Hatta.

Tulisan lainnya : Pesawat Penerus N250

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar